Thursday, November 1, 2012

Konsep Dasar Analisis Sistem Informasi

Konsep dasar tentang sistem lebih menekankan pada pemeriksaan terhadap seluruh bagian sistem, dan seringkali seorang analis terlalu memusatkan perhatian hanya pada satu komponen sistem, yang berarti dia telah mengambil tindakan yang mungkin tidak efektif, karena beberapa komponen yang penting diabaikan.

Suatu sistem memiliki beberapa komponen, dantaranya pekerjaan, aktivitas, misi atau unsur-unsur sistem yang dibentuk untuk mewujudkan tujuan, untuk komponen misi atau tujuan, seringkali sukar untuk dilihat sehingga manajemen suatu sistem mengarahkan aktivitas-aktivitas pada perencanaan dan pengendalian yaitu berupa feedback (umpanbalik).

Seorang analis / perancang sistem untuk dapat menganalisis atau merencanakan sebuah sistem, maka terlebih dahulu perlu mengerti tentang komponen-komponen atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem dari suatu sistem yang diamati.

Setiap sistem dibuat untuk mencapai suatu tujuan (goal) atau sasaran (objectives), tujuan (goal) meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan sasaran (objectives) lebih dikenai pada sub-sistemnya karena meliputi ruang lingkup yang sempit dibanding tujuan, baik tujuan maupun sasaran pada prinsipnya adalah sesuatu yang diraih untuk memenuhi kebutuhan (need) dan keinginan (want) serta sifatnya senantiasa positif (lebih mengarah kepada kebaikan), sehingga alat ukur tercapainya suatu tujuan / sasaran adalah kepuasan (satisfaction).

Pencatatan Pembukuan Dalam Perusahaan Dagang

Dengan memperhatikan karakteristik kegiatan perusahaan dagang tersebut, pencatatan pembukuan dapat dikelompokkan dalam dua kegiatan yaitu:
  • Pembelian barang dagangan
  • Penjualan barang dagangan

Karakteristik Kegiatan Perusahaan Dagang

Secara sederhana kegiatan pokok perusahaan dagang adalah membeli barang dagangan dari pemasok dan menjual kembali barang tersebut kepada konsumen. Berbeda dengan perusahaan jasa, secara umum perusahaan dagang memerlukan tempat (gudang) untuk menyimpan barang dagangan yang dibeli dan selanjutnya untuk dijual. Oleh karena itu dalam perusahaan dagang diadakan rekening Persediaan Barang Dagangan.

Dalam mendatangkan barang dagangan tersebut melalui proses pembelian, pengangkutan barang dan penyusunannya di tempat penyimpanan semuanya berdampak pada transaksi keuangan perusahaan. Pembelian barang dagangan ini berbeda perlakuannya dengan pembelian aktiva tetap perusahaan.

Ada hal – hal khusus dalam pembelian barang dagangan ini yang tidak terjadi pada perusahaan jasa pada umumnya antara lain:
  • Biaya angkut pembelian yang mungkin saja dibebankan pada pembeli.
  • Potongan pembelian baik yang berkaitan dengan “termin” atau syarat pembayaran maupun kuantitas barang yang dibeli.
  • Pengembalian barang yang dibeli atau retur pembelian karena barang yang dibeli tidak sesuai dengan pesanan dan sebagainya.
Demikian pula sebaliknya hal di atas tersebut terjadi pada kegiatan penjualan barang dagangan oleh perusahaan pada konsumen.