Konsep dasar tentang sistem lebih menekankan pada pemeriksaan terhadap seluruh bagian sistem, dan seringkali seorang analis terlalu memusatkan perhatian hanya pada satu komponen sistem, yang berarti dia telah mengambil tindakan yang mungkin tidak efektif, karena beberapa komponen yang penting diabaikan.
Suatu sistem memiliki beberapa komponen, dantaranya pekerjaan, aktivitas, misi atau unsur-unsur sistem yang dibentuk untuk mewujudkan tujuan, untuk komponen misi atau tujuan, seringkali sukar untuk dilihat sehingga manajemen suatu sistem mengarahkan aktivitas-aktivitas pada perencanaan dan pengendalian yaitu berupa feedback (umpanbalik).
Seorang analis / perancang sistem untuk dapat menganalisis atau merencanakan sebuah sistem, maka terlebih dahulu perlu mengerti tentang komponen-komponen atau elemen-elemen atau subsistem-subsistem dari suatu sistem yang diamati.
Setiap sistem dibuat untuk mencapai suatu tujuan (goal) atau sasaran (objectives), tujuan (goal) meliputi ruang lingkup yang luas, sedangkan sasaran (objectives) lebih dikenai pada sub-sistemnya karena meliputi ruang lingkup yang sempit dibanding tujuan, baik tujuan maupun sasaran pada prinsipnya adalah sesuatu yang diraih untuk memenuhi kebutuhan (need) dan keinginan (want) serta sifatnya senantiasa positif (lebih mengarah kepada kebaikan), sehingga alat ukur tercapainya suatu tujuan / sasaran adalah kepuasan (satisfaction).
Untuk dapat memahami / mendefinisikan sebuah sistem ada dua pen dekatan yang dapat digunakan,yaitu:
a. Komponen/elemen (tinjauan atas dasar fasilitas)
Pendekatan ini dengan melihat kumpulan komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu, suatu sistem dapat memiliki beberapa sub sistem, dan sub sistem tersebut dapat pula memilik beberapa sub sistem yang disebut sebagai sub-sub system.
b. Prosedur (tinjauan atas dasar aktivitas)
Pendekatan ini dengan melihat suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang berupa urutan kegiatan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Prosedur merupakan rangkaian operasi klerikal (tulis menulis), yang melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen yang digunakan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang terjadi serta untuk menyelesaikan suatu kegiatan tertentu.
Urutan kegiatan digunakan untuk menjelaskan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan dan bagaiman (how) mengerjakan.
Klasifikasi Sistem
a. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)
Sistem abstrak merupakan sistem yang berbentuk pemikiran / gagasan-gagasan dan tidak tampak secara fisik, sebagai contoh: sistem teologia, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik dan dapat ditangkap oleh inderawi manusia secara langsung sebagai contoh: sistem komputer.
b. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia(Human Made System)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam dan tidak dibuat manusia, sebagai contoh: sistem perputaran bumi; sistem galaksi, sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia dan melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin, sebagai contoh: sistem informasi; sistem audio-visual.
c. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Proba-bilistic System)
Sistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi, interaksi diantara bagian–bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluarannya dapat diramalkan, sebagai contoh: sistem pemrograman dalam komputer, sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas, sebagai contoh: sistem pemilu, sistem pemerintahan.
d. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya, sistem ini bekerja secara
No comments:
Post a Comment